Warga Cibadak Keluhkan Bau Busuk Menyengat dari Rumah Penyimpanan Telur Ayam

Bau busuk menyengat keluar dari salah satu rumah atau gudang tempat penyimpanan telur ayam di Kampung Ongkrak Batas, Desa Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Sontak, bau menyengat ini dikeluhkan warga sekitar Bau tidak sedap ini semakin kuat terutama saat cuaca panas, dan menimbulkan keresahan di kalangan warga sekitar.“Bau busuk ini makin menyengat kalau siang dan saat panas,” ujar salah satu warga yang meminta identitasnya tidak dipublikasikan, Selasa (29/10/2024).
Sejumlah orang terlihat tengah menurunkan telur dari kendaraan boks di rumah yang menjadi sumber keluhan tersebut.(ist)

beritausukabumi.com-Bau busuk menyengat keluar dari salah satu rumah atau gudang tempat penyimpanan telur ayam di Kampung Ongkrak Batas, Desa Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.

Sontak, bau menyengat ini dikeluhkan warga sekitar Bau tidak sedap ini semakin menyengat kuat manakala saat cuaca panas.

Pantauan langsung di lokasi, sejumlah orang terlihat tengah menurunkan telur dari kendaraan boks di rumah yang menjadi sumber keluhan warga.

Bacaan Lainnya

Kondisi di sekitar rumah semakin diperparah dengan banyaknya belatung yang terlihat di saluran air di depan rumah tersebut.

Dadang, Ketua RT setempat, membenarkan adanya keluhan dari warga terkait bau busuk ini. “Keluhan warga memang ada, bau ini baru-baru ini muncul,” kata Dadang saat ditemui.

Menurutnya, ia sudah berupaya untuk menemui pemilik rumah tersebut. Namun, para pekerja mengaku pemiliknya sedang tidak berada di tempat.

“Saya sudah datang malam kemarin, tapi ibu pemilik rumah tidak ada. Sore ini saya rencananya akan ke sini lagi untuk mencoba berkomunikasi,” jelasnya.

Dadang mengaku tidak tahu pasti kegiatan yang dilakukan pemilik rumah tersebut, namun ia menyebut rumah itu kerap digunakan sebagai tempat penyimpanan telur.

“Sejak anaknya meninggal, pemilik rumah memang jarang berada di sini. Saya sudah perintahkan pekerjanya untuk membersihkan agar bau tidak mengganggu warga,” ujarnya.

Lokasi rumah tersebut berada di pinggir jalan utama Sukabumi-Bogor, namun bau busuk hanya tercium di sekitar rumah itu saja.

“Bau busuk ini hanya terasa di area depan rumah, warga yang tinggal di belakang tidak merasakan sehingga tidak ada keluhan dari mereka,” tambah Dadang.

Dikonfirmasi terpisah, Enok Hasanah pemilik gudang sekaligus rumah tersebut menampik pihaknya membuang sembarangan limbah telur infertil tersebut.

“Limbah telur busuk itu suka diambil tukang lele, dia telat, katanya ke Purwakarta kemarin itu, tukang limbah datang saya enggak ada, (ngandelin) pekerja tidur terus, keluhan masyarakat, buang enggak kesitu (selokan) mungkin dari sini mengalir ke situ lalu mengalir ke selokan. Tapi enggak ke selokan karena ada (ditampung) di gentong, semua digentongin,” tuturnya.

Enok berjanji bakal memperbaiki pola pembuangan limbah, ia juga menyebut tidak akan menampung telur-telur yang busuk jika memang dikeluhkan warga.

“Kedepannya supaya lebih baik lagi, supaya bersih sudah janji ke RT tidak akan menampung cangkang, mau dibuang saja langsung,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *