Siapa yang Minat Grand Inna Samudera Beach Hotel Palabuhanratu Sukabumi Akan Dijual

Grand Inna Samudra Beach Hotel (GISBH) Palabuhanratu Sukabumi/foto:aseprusli

BERITAUSUKABUMI.COM-Salah satu hotel legendaris kebanggaan warga Sukabumi yaitu Hotel Samudera Beach Hotel atau sekarang bernama Grand Inna Samudera Beach Hotel (GISBH) Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, rencananya akan dijual pemerintah pusat ke pihak swasta.

Rencana itu terungkap setelah Ketua Satgas Perumahan Tim Transisi Prabowo-Gibran, Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan keinginan presiden terpilih Prabowo Subianto, untuk menjual hotel-hotel milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Bacaan Lainnya

Di mana untuk diketahui, Hotel Grand Inna SBH Palabuhanratu Sukabumi merupakan hotel yang masuk dalam daftar hotel milik BUMN dibawah naungan PT. Hotel Indonesia Natour.

“Kita kan sudah ada banyak (hotel) swasta, itu hotel milik negara itu saya tahu, kakek saya yang mendirikan. Dulu dapet penugasan untuk mendirikan hotel-hotel milik pemerintah. Ada Aston, ada Ayana, hotel-hotel nasional,”kata Hashim kata Hashim dalam dialog bertajuk “Peluang Dunia Usaha dalam Menyongsong Pemerintahan Prabowo-Gibran”seperti disalin BERITAUSUKABUMI.COM dari viva.id, Minggu (1/9/2024).

Grand Inna Samudra Beach Hotel (GISBH) Palabuhanratu

Rencana menjual hotel-hotel milik BUMN termasuk Hotel Grand Inna SBH Palabuhanratu Sukabumi terang Hashim Hal ini sejalan dengan pernyataan Prabowo saat berada di acara Mandiri Investment Forum 2024, di Hotel Fairmont 5 Maret 2024 lalu.

Prabowo menyebut Indonesia tidak perlu hotel milik negara atau yang berada di bawah naungan BUMN.”Hotel-hotel pemerintah, itu Prabowo sudah sampaikan ya, itu mungkin (nanti akan) di jual ya,”ungkap Hashim.

Sejarah Berdirinya Grand Inna Samudera Beach Hotel Palabuhanratu

Keberadaan Grand Inna Samudra Beach Hotel (GISBH) tidak lepas dari sosok Presiden RI pertama Soekarno. Disebutkan, Soekarno ingin membangun hotel tersebut lantaran terinspirasi dari perjalanan spiritualnhya yang sering mengunjungi Pelabuhanratu.

Maka pada tahun 1962, Soekarno menggagas pendirian hotel yang menghadap Samudera Hindia ini (Hulst 1989). Grand Inna Samudra Beach Hotel selesai dibangun dan diresmikan pada tanggal 15 Februari 1966 oleh Waperdam III Dr. J. Leimena.

Pembangunan Grand Inna Samudra Beach Hotel menggunakan dana rampasan perang Jepang dengan pelaksana pembangunan PN. Pembangunan Perumahan dan Taisei Kanko Kabushiki Kaisha Ltd. Samudera Beach dibangun di lahan seluas 60 hektare, termasuk lapangan golf.

Kepemilikan saham dan pengelolaan Samudera Beach Hotel berpindah tangan beberapa kali. Pengelola pertama adalah perusahaan Jepang OKURA Tokyo dan dari Indonesia pengelolaannya diawasi oleh PT. Ambarukmo Samudera Beach atau Ambarsam Hotel (1962-1966), PT. Hotel Indonesia Internasional (1966-1993), PT. HII dan PT. Natour (1993-1996), PT. Hotel Indonesia Natour (1997-sekarang).

Hotel berbintang empat ini tidak lepas dari mitos yang melingkupinya. Konon keinginan Soekarno membangun hotel untuk menikmati pemandangan laut pantai selatan berbalut dengan ritual meditasi dan proses merenung.

Hal ini dikaitkan dengan keberadaan sosok Nyi Roro Kidul yang dipercayai sebagian penduduk Jawa. Terdapat kamar khusus yang dipercayai adalah milik Ratu Pantai Selatan bernomor 308.


editor : Irwan Kurniawan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *