BERITAUSUKABUMI.COM-Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menyampaikan penjelasan mengenai kontroversi yang muncul atas patung penyu di Alun-Alun Gadobangkong, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Ade Suryaman mengklarifikasi bahwa dana Rp 15,6 miliar tersebut tidak hanya digunakan untuk pembuatan patung penyu saja tapi, mencakup pembangunan berbagai fasilitas di Alun-Alun Gadobangkong Palabuhanratu.
Isu ini menjadi perhatian publik setelah kerusakan patung tersebut menunjukkan adanya material kardus dan bambu, meskipun anggaran proyek alun-alun disebut mencapai Rp 15,6 miliar.
Dari keterangan pihak kontraktor jelas Ade Suryaman patung penyu tersebut dibuat menggunakan resin dan fiberglass, bukan kardus.
“Bahan kardus dan bambu yang terlihat dalam video viral hanyalah bagian dari proses cetakan awal,”ujarnya.
Selain itu, lanjut Ade Suryaman, pihak kontraktor juga menjelaskan bahwa biaya pembuatan patung penyu tersebut berkisar Rp 30 juta, bukan miliaran rupiah.
“Proyek ini sendiri merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Sukabumi pada September 2024 untuk dikelola tanpa anggaran tambahan untuk pemeliharaan,”terangnya.
Kedepan, Ade Suryaman berjanji pengawasan terhadap semua pembangunan publik yang menggunakan anggaran negara akan lebih diperketat tanpa pengecualian.
“Kita awasi bersama, agar dikemudian hari tidak ada lagi kejadian seperti ini,”tandasnya.