Perjalanan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Kalahkan Dana Rehab Sekolah Rusak

Kondisi sekolah atau ruang kelas yang ambruk di Kecamatan Cidahu/foto:ist

BERITAUSUKABUMI.COM-Direktur Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Jawa Barat, AA Hasan Lamehering menyebut, dana perjalan dinas di Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, mengalahkan atau lebih besar jika dibanding dengan anggaran perbaikan sekolah atau ruang kelas yang rusak sedang dan besar di Kabupaten Sukabumi.

“18 miliar untuk rehab sekolah rusak itu masih kalah sama anggaran Perjalanan Dinkes yang mencapai 25 miliar,”ungkap AA Hasan kepada BERITAUSUKABUMI.COM melalui perpesanan whatsapp, Selasa 14 September 2021.

AA Hasan mengungkapkan jauhnya perbedaan anggaran rehab sekolah atau ruang kelas yang rusak dengan duit untuk perjalanan di Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, guna mengkaitkan dengan peristiwa ambruknya atap SD Negeri di Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, yang sudah terjadi dua kali karena faktor atap bangunan SD Negeri di Kecamatan Cidahu yang atap bangunannya sudah cukup lama tidak disentuh anggaran perbaikan dari APBD.

BACA JUGA : Sudah Dua Kali Atap Ruang Kelas SD Negeri di Cidahu Sukabumi Ambruk

“Anggaran perjalanan dinas di dinas kesehatan itu tahun 2021 juga. Itulah pentingnya peta infrastruktur pendidikan. Masalah ini kembali kepada political will pemda, kalau anggaran rehab sekolah rusak kalah oleh anggaran perjalanan dinas kesehatan, ya pasti sekolah atau ruang kelas yang rusak, perbaikannya akan lambat,”ungkapnya.

Terpisah, Ketua Komisi 4 DPRD Kabupaten Sukabumi, Hera Iskandar mengaku kaget dengan data perjalanan dinas di Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi sebesar Rp 25 miliar yang dibuka Direktur FITRA Jawa Barat, AA Hasan Lamehering.

“Bisa sebesar itu yah, data dari mana itu. Kalau ini benar, saya meminta ke pihak FITRA memberikan datanya ke kami untuk dibahas dan dievaluasi bersama,”ujar Hera.

Menurut Hera, sudah jauh-jauh hari pihaknya mewanti-wanti dinas agar lebih mengutamakan anggaran untuk kepentingan yang dirasakan langsung oleh masyarakat dibanding mendahulukan anggaran untuk kegiatan internal di dinas.

“Kita ketahui bersama, selama masa pandemi ini berlangsung, pendapatan asli daerah turun drastis. Harusnya anggaran seperti untuk operasional rumah tangga dinas diperkecil, bukan perjalanan dinas dan biaya rumah tangga seperti makan minum, alat tulis kantor dan lainnya diperbesar. Justru yang harus diperbesar itu anggaran untuk masyarakat,”terangnya.

Meski belum memegang data pasti anggaran Rp 25 miliar untuk dinas perjalanan di Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Hera berjanji di anggaran perubahan tahun ini, anggaran perjalanan dinas di Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi akan dievaluasi.

“Kalau tidak salah anggaran perjalanan dinasnya sudah terpakai sebesar 16 miliar. Kalau data dari FITRA itu benar, kami akan rubah total di pembahasan anggaran perubahan,”tandasnya.


editor : Irwan Kurniawan

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *