BERITAUSUKABUMI.COM-Ketua Pengurus Cabang Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Sukabumi, Yandra Utama Santosa, menetralisir penilaian miring Bupati Sukabumi, Marwan Hamami proses rekrutmen calon anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk Pemilihan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Barat dan Calon Bupati-Wakil Bupati Sukabumi 2024, itu bermasalah.
Marwan Hamami sempat menilai dengan mempersoalkan proses rekrutmen anggota PPK yang dituding Marwan bermasalah, salah satu bermasalahnya yaitu dalam meloloskan calon anggota PKK yang hanya mengakomodir kelompok atau komunitas tertentu saja.
Yandra menetralisir apabila dalam proses rekrutmen calon anggota PPK yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi itu sudah sesuai aturan dan sistem rekrutmen serta sudah mengakomodir semua kelompok, tidak hanya mengakomodir komunitas tertentu saja.
BACA JUGA :
“Saya kurang hapal jumlahnya, hanya saja buktinya kader Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Sukabumi yang ikut tes rekrutmen calon Anggota PPK ada yang lolos dan ada yang tidak lolos. Baik test wawancara maupun saat test sistem CAT (Computer Assisted Test),”ungkap Yandra kepada BERITAUSUKABUMI.COM di sela acara Musyawarah Pimpinan Daerah dan Rakerda Muhammadiyah Kabupaten Sukabumi di GOR Cisaat Sukabumi, Sabtu (25/5/2024).
Sepengetahuan Yandra, tidak hanya kader Pemuda Muhammadiyah atau organisasi kemahasiswaan tertentu yang ditenggarai banyak kadernya yang lolos lantaran Ketua KPU Kabupaten Sukabumi, pernah aktif dan berasal dari organisasi kemahasiswaan yang sama.
BACA JUGA :
“Saya tidak melihatnya tidak seperti itu sih, saya melihat pada kompentensi masing-masing calon yang mendaftar, apalagi kan ada sistem CAT, tidak bisa dimanipulasi, harus berdasarkan kemampuan diri masing-masing pendaftar, termasuk kader Pemuda Muhammadiyah,”tuturnya.
Yandra juga menilai, Ketua KPU Kabupaten Sukabumi, Kasmin Belle sampai saat ini masih komunikatif, akomodatif dengan berbagai pihak.
“Saya nilai Ketua KPU Kabupaten Sukabumi sampai saat ini mampu menjaga integritas, netralitas dengan menjunjung tinggi semangat propesionalisme dalam bekerja sebagai penyelenggara pemilu. Mudah-mudahan bisa terus dipertahankan saja integritas, netralitas dan propesionalismenya,”tandas Yandra.
Sebelumnya, Bupati Sukabumi Marwan Hamami menilai rekrutmen PPK itu bermasalah. Marwan Hamami mengisyaratkan jika PPK yang belum lama dilantik oleh KPU itu serat dengan kepentingan dari golongan tertentu.
BACA JUGA :
“Kita ricek dari hasil di pelantikan kemarin dan dilihat datanya itu jelas larinya kemana. Jadi ada arogansi komunitas, ada arogansi lembaga,” ungkap Marwan Hamami, Rabu (23/05/2024).
Marwan menegaskan jika KPU Kabupaten Sukabumi tidak profesional dalam perekrutan PPK.”Di satu segi mereka sendiri menempatkan orang orang pada kepentingan golongan golongan tertentu, (KPU) tidak profesional, seharusnya mereka menjadi penyelenggara pesta demokrasi agar berjalan benar,” tegasnya.
Bahkan, orang nomor satu di Kabupaten Sukabumi soroti langsung ketua KPU yang dinilai tidak netral.”Termasuk ketua KPU, hati-hati gitu, dia terlalu banyak mementingkan golongannya,” tegas Marwan Hamami.
Terpisah, Ketua KPU Kabupaten Sukabumi, Kasmin Belle membantah tudingan Marwan Hamami. Menurut Kasmin Belle semua proses rekrutmen calon anggota PPK se-Kabupaten Sukabumi sudah sesuai aturan, tidak ada keistimewaan untuk calon anggota PPK yang mendaftar termasuk dari pendaftar dari organisasi kemahasiswaan tertentu.
“Semua pendaftar berasal dari berbagai kalangan masyarakat, organisasi kemahasiswaan dan pemuda. Jadi dalam proses rekrutmen calon PPK kemarin sudah melalui proses yang telah ditetapkan KPU RI, kami tidak mengintervensi apapun,”tegasnya.
editor : Irwan Kurniawan