Pakai Seragam Sekolah, Adia Pelajar asal Warungkiara Sukabumi Rela Jualan Sayuran Demi Orangtua

Adia ruswandi pelajar jualan sayuran
Adia Ruswandi jualan sayuran sambil berangkat ke sekolahnya. Jualan ini ia lakukan sejak masih duduk di bangku SMP/foto:tangkapanlayar

BERITAUSUKABUMI.COM-Dengan mengenakan seragam sekolah, hampir tiap pagi sebelum berangkat ke sekolahnya, Adia Ruswandi (17 tahun) berjalan sembari berjualan sayuran dalam wadah kantong karung yang ia pikul dipundaknya.

Sepulang sekolah pun Adia kadang jualan sayuran dengan masih mengenakan seragam sekolahnya. Kebiasaan jualan sayuran ini Adia lakukan sejak Adia masih mengenyam pendidikan di bangku SMP.

Anak kedua dari empat bersaudara pasangan suami istri Bubun Bunyamin dan Eni Rokeani yang beralamat di Kampung Selamuncang RT 01 RW 06 Desa Ubrug Kecamatan Warungkiara Kabupaten Sukabumi, ini rela berjualan sayuran atas keinginan sendiri demi membantu ekonomi dan membahagiakan kedua orangtuanya.

Bacaan Lainnya

LIHAT JUGA 

“Atas keinginan sendiri, saya ingin membantu keluarga, ingin membahagiakan orangtua. Saya ingin membantu orangtua saya untuk memiliki kios jualan sayuran,”ungkap Adia dihubungi BERITAUSUKABUMI.COM, Rabu (26/10/2022).

Siswa kelas II Madrasah Aliyah (MA) Al-Muklisin Cikoneng Ubrug Kecamatan Warungkiara Kabupaten Sukabumi Jawa Barat ini, jualan sayuran dari lahan pertanian ayahnya (Bubun Bunyamin), yang merupakan buruh harian lepas.”Bapak saya suka bertani menanam tanaman sayuran, sayurannya saya jual,”ucap kelahiran Sukabumi, 10 November 2005 ini.

Sementara tetangga Adia, Erwan Iskandar mengatakan, Adia merupakan anak yang rajin. Meski dalam keterbatasan ekonomi, Adia tetap semangat berjuang membantu ekonomi keluarganya.

“Saya dan warga di sini kalau pagi sering melihat Adia jualan sayuran dengan memakai seragam sekolah. Saya sendiri memuji perjuangan dan kemandirian Adia. Tetap semangat bersekolah dan semangat membantu ekonomi keluarga dengan berjualan sayuran, cukup langka remaja seusia Adia mau seperti ini,”terang Erwan.

Menurutnya, keluarga Adia merupakan keluarga kurang mampu dengan penghasilan dibawah standar Rp 50.000 perharinya.”Adia anaknya tidak mengeluh, kita tergerak dengan perjuangan dan kemandiriannya,”tandas Erwan.


penulis : Irwan Kurniawan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *