Mengenal Klub Motor Moonraker

Tiga pelaku kekerasan terhadap Aas diamankan polisi (foto : istimewa)

BERITAUSUKABUMI.com-Publik Sukabumi khususnya, mulai tahu nama klub motor Moonraker setelah pada malam takbiran Idul Fitri 1442 H lalu, segelintir oknum yang diduga kuat dari anggota Moonraker menodai malam takbiran dengan menebas leher seorang ibu setengah baya bernama Aas Hayati (55 tahun) warga Kampung Cilangla RT 09/04 Desa Cireunghas Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.

Keonaran yang dibuat oknum Moonraker terhadap Aas,  menambah daftar kelam citra komunitas atau geng motor. Meski dalam hal penyebutan ada yang berpendapat kalau komunitas motor dan geng motor itu beda jauh. Komunitas motor tidak suka bikin onar tapi kalau geng motor iya, suka sekali bikin keonaran tidak peduli kepada siapa atau di mana saja.

Setelah kejadian, pelaku penebas leher Aas sudah ditangkap polisi dan Aas yang sempat mendapat perawatan sampai saat ini sudah mulai pulih dari luka tebasan yang dialaminya.

Bacaan Lainnya
Kondisi Aas korban kekerasan oknum klub motor kini sudah membaik.(foto:istimewa)

LIHAT JUGA :

Disalin dari www.motormobilenet.com, nama Moonraker sendiri ternyata merupakan nama legenda klub motor. Salah satu klub motor tertua yang lahir di Bandung, Jawa Barat.

Ngetop dengan nama Moonraker Indonesia Sport Club (MISC) atau M2R. Komunitasnya penjeplak berbagai merek Jepang. Sudah ada sejak tahun 1978.

Menurut para pendirinya, M2R lahir bukan tujuannya bikin keonaran. Tetapi, dulu-dulu memang pengikutnya remaja semua. “Berjiwa panas”. Tidak dipungkiri juga ada yang berandalan. Termasuk di dalamnya ada yang membonceng M2R untuk berpolitik. “Karena saking besarnya. M2R sekarang, saya lihat sudah tertib,” sebut Iswandani, mantan anggota  M2R 10.

Pak Dani begitu dia biasa disapa, saat ini ia mengajak anak-anak M2R berprestasi di dunia balap motor.

“Kalau geng berantemnya sesama geng. Jarang tuh sampai masuk-masuk ke toko seperti yang terjadi di Jakarta. Tapi itu dulu. Kalau sekarang, saya dengan ketua M2R mampu membawa M2R ke hal ataupun kegiatan positif. Kami bisa mengontrol para anggota dengan baik,”  tambah Pak Dani.

Anggota M2R sudah bercabang chapter hampir seluruh Indonesia. Paling sedikit 11.000-an anggota yang aktif.

“Potret M2R dulu memang dicap sebagai geng motor, tetapi berkat komitmen para anggota sejak lima tahun lalu, kami berusaha harus bisa melakukan kegiatan-kegiatan positif dan Itu wajib,”  buka Irvan Octavianus.

Irvan OC adalah mantan pembalap motor nasional dari Bandung. Mantan pembalap inti Yamaha Racing Indonesia, saat Yamaha belum membangun tim seperti sekarang. Dia seangkatan Petrus Tobun Canisius dan ia juga salah satu dari lima pembalap generasi pertama yang pernah belajar balap motor di Spanyol.

M2R  membuktikan mereka bukan geng brandal. Salah satu bukti mereka dapat dilihat yaitu sering melakukan bakti sosial, penanggulangan bencana, ataupun kegiatan positif lainnya.

Paling jelas anggota M2R memiliki prestasi membanggakan di ajang balap motor diantaranya road race, grasstrack, drag bike, hingga motocross. M2R juga sudah terdaftar di IMI Jabar sebagai klub motor hobi.

“Kalau geng, tak pernah ada identitasnya di sana. Malu dong, ketua kami kan pengurus IMI Jabar,”  tambah Martin Hidayat selaku Sekretaris Jendral M2R Periode 2010-2012.

Selain jadi atlet balap motor, hampir sebagian anggota M2R direkrut menjadi racing committee (RC) atau sekaligus jadi promotor event balap. “M2R berupaya mengubah citra. Bahwa komunitas ini, memiliki visi dan misi positif,”  tutup Irvan.


Editor : Rikat Elang Perkasa

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *