Kenapa Curug di Cidolog Sukabumi ini Dinamai Curug Caweni?

Curug Caweni Cidolog Sukabumi
Curug Caweni Cidolog Sukabumi/foto:nativeindonesia

BERITAUSUKABUMI.COM-Curug Caweni merupakan salah satu obyek wisata yang ada di wilayah Kabupaten Sukabumi, tepatnya di Kampung Cilutung, Desa Cidolog, Kecamatan Cidolog atau sekitar 70 KM dari Kota Sukabumi.

Curug Caweni memiliki keindahan yang mempesona. Ditambah cerita dibalik curug setinggi 20 meter ini yang bakal mengusik rasa penasaran.

Ciri khas Curug Caweni yang paling menonjol adalah sebuah curug yang kabarnya menyerupai wajah manusia yang sedang menangis.

Bacaan Lainnya
BERITAUSUKABUMI.COM-Curug Caweni merupakan salah satu obyek wisata yang ada di wilayah Kabupaten Sukabumi, tepatnya di Kampung Cilutung, Desa Cidolog, Kecamatan Cidolog atau sekitar 70 KM dari Kota Sukabumi. Curug Caweni memiliki keindahan yang mempesona. Ditambah cerita dibalik curug setinggi 20 meter ini yang bakal mengusik rasa penasaran.
Lembah batu yang ada di kawasan Curug Caweni Cidolog Sukabumi

Di situ ada sebuah batu fosil setinggi 7 M yang terdapat di tengah-tengah air terjun yang terlihat sedang merunduk, Konon batu tersebut adalah Arca Caweni.

LIHAT JUGA : 

Menurut mitos yang beredar putri Cantik bagai bidadari dari Cidolog yang konon telah menikah 99 Kali 98 pria yang di nikahi putri caweni meninggal dunia hingga bertemu dengan Pangeran Prabu Boros Kaso.

Nama Caweni atau Cawene dalam bahasa sunda berarti “Randa Bengsrat, atau dalam istilah lain janda yang saat berpisah dengan suami tetap dalam kondisi yang masih suci.

Kisah lain menyebut penamaan Curug Caweni berawal dari kisah sepasang suami istri yang sudah lama dan tua tetapi tidak memiliki keturunan.

Kemudian sang kakek melakukan petapaan di Goa Soron yang katanya lokasinya berada di atas curug. Dari hasil petapaan tersebut sang kakek mendapatkan sebuah telur. Lalu setelah 41 hari telur tersebut berubah menjadi seorang putri cantik yang diberi nama Caweni.

Singkatnya Caweni tumbuh menjadi gadis cantik, namun memiliki kisah hidup yang tragis. Caweni sudah menikah sebanyak 98 kali, namun suaminya selalu wafat di malam pertama mereka.


penulis : Lina Lestari 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *