Kali Pertama Hajar Aswad Dilihat dari Jarak Dekat

BERITAUSUKABUMI.com-Kali pertama dunia bisa melihat lebih dekat Hajar Aswad. Ini setelah Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci Arab Saudi baru-baru ini mendokumentasikan foto Hajar Aswad di Ka’bah dalam Masjidil Haram menggunakan teknik fokus panorama bertumpuk.

Dalam teknik itu, foto-foto dengan kejernihan berbeda digabungkan untuk menghasilkan satu foto dengan tingkat akurasi dan kualitas tinggi.

Butuh tujuh jam untuk mengambil foto hingga 49.000 megapiksel.

Bacaan Lainnya

Gambar yang diambil sangat jelas sehingga setiap orang bisa melihat setiap bagian batu yang tidak terlihat sebelumnya.

Hajar Aswad terletak di sudut timur Kakbah dan terlihat seperti satu batu yang terlindung dalam bingkai perak, tetapi sebetulnya Hajar Aswad terdiri dari delapan batu kecil yang digabung dengan frankincense Arab.

Batu terkecil ukurannya tak lebih dari 1 cm, yang terbesar tidak melebihi ukuran 2 cm. Bingkai yang dibuat dari perak berfungsi sebagai pelindung dari batu suci itu.

Dalam sejarahnya, Hajar Aswad merupakan peninggalan umat Islam, yang menurut tradisi Islam sudah ada sejak zaman Adam dan Hawa.

Diketahui, batu yang diyakini umat muslin dari surga ini awalnya berwarna putih.

Konon, manusia menyentuh batu itu dan meminta pengampunan dari Tuhan, sejak itulah Hajar Aswad berubah warna menjadi kehitaman, di mana warna gelap ini mencerminkan dosa umat manusia.

“Batu hitam turun dari surga dan itu lebih putih dari susu, tetapi dosa anak-anak Adam mengubahnya menjadi hitam.” (HR Tirmidzi)

Hajar Aswad berada di Mekah, yang merupakan pusat spiritual Islam. Di sana lah, Nabi Muhammad saw, disebut menerima wahyu pertama kali pada abad ke-7.

Sederhananya, Hajar Aswad merupakan batu berwarna gelap, yang terpoles halus oleh tangan jutaan peziarah/umat Muslim.

Batu itu pecah menjadi beberapa bagian dari kerusakan yang ditimbulkan selama Abad Pertengahan.

Meski begitu, potongan pecahan Hajar Aswad disatukan oleh bingkai perak murni di sudut tenggara Ka’bah.


Sumber : berbagai sumber

Editor : rikat elang perkasa

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *