Kalau Kabupaten Sukabumi Kembali ke Level 4, Pembelajaran Tatap Muka Tertunda

Wakil Bupati Iyos Soemantri saat meninjau vaksin Covid-9

BERITAUSUKABUMI.COM-Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri mengatakan ditetapkannya Kabupaten Sukabumi masuk kriteria PPKM Level 4, itu akan mengancam aktivitas ekonomi di sektor non esensial dan pembelajaran tetap muka pun terancam ditunda.

“Dari sisi regulasi mengharuskan seperti itu. Kita akan coba melakukan beberapa penyesuaian di lapangan. Kita tunggu sepekan ini. Kita bukan mengelak, tapi indikator-indikator yang ada dan fakta di lapangan ada penurunan rata-rata kasus positif,”ungkap Iyos kepada wartawan, di Pendopo Sukabumi, Selasa 24 Agusutus 2021.

“Saya cek di data satuan tugas itu ada data berbasis NIK (Nomor Induk Kependudukan), sehingga warga Kabupaten Sukabumi yang di luar kota otomatis masuk datanya ke sini,” kata Iyos menegaskan.

Bacaan Lainnya

Sementara Bupati Marwan Hamami mengatakan ada masalah input data yang menjadikan angka kasus Covid-19 naik lagi ke level 4. Naiknya level PPKM Kabupaten Sukabumi akibat penginputan data yang dilakukan sekaligus.

Sehingga jumlah kasus terkonfirmasi positif sebelumnya terinput dalam satu waktu. Seakan-akan melonjak, padahal data di lapangan saat ini sudah lebih landai dan menurun,”kata Marwan.

Realitanya ungkap Marwan kasus Covid-19 di Kabupaten Sukabumi menurun. Hal ini bisa dilihat dari keterisian tempat tidur di rumah sakit yang berada di angka 50 persen. “Tidak hanya keterisian tempat tidur saja yang turun. angka kematian pun turun. Kalau melihat fakta di lapangan, seharusnya kita turun level,” ungkapnya.

“Saya meminta semua pihak terus berkoordinasi dan menyinkronkan data kasus. Sehingga, data yang dilaporkan setiap harinya sesuai keadaan di lapangan,”harapnya.

Sebelumnya PPKM kembali diperpanjang mulai 24 hingga 30 Agustus 2021. Kabupaten Sukabumi dan Cianjur, dari yang semula menerapkan PPKM Level 3, kini naik menjadi PPKM Level 4. Kota Sukabumi pun masih tetap masuk PPKM Level 4.


editor : Irwan Kurniawan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *