beritausukabumi.com-Debat kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi digelar di Hotel Sultan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (22/11/2024). Dalam debat ini, para kandidat memaparkan visi, misi, dan program unggulan untuk menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat Sukabumi.
Salah satu topik yang menjadi sorotan adalah isu tenaga kerja lokal. Salah satu kandidat, Iyos Somantri, menekankan pentingnya keberpihakan terhadap warga Sukabumi dalam penyerapan tenaga kerja.
“Ini adalah prioritas. Idealnya, 60 persen buruh di perusahaan lokal adalah warga Sukabumi. Kami ingin generasi muda Sukabumi mendapatkan kesempatan lebih baik, meskipun tidak menutup peluang bagi pekerja dari luar,” ujar Iyos.
Selain itu, ia juga menyinggung keseimbangan gender di sektor tenaga kerja. “Saat ini, kami telah menguji model 40 persen pekerja laki-laki dan 60 persen perempuan. Hasilnya cukup baik dan diharapkan menjadi solusi untuk keluhan masyarakat,” tambahnya.
Dalam debat ini, Iyos juga menyoroti pentingnya memanfaatkan lahan Hak Guna Usaha (HGU) yang terbengkalai di Sukabumi. Menurutnya, lahan-lahan tersebut dapat dioptimalkan untuk meningkatkan produktivitas masyarakat.
“Kami akan bekerja sama dengan pemilik lahan agar lahan yang terlantar bisa digarap oleh masyarakat. Minimal satu petani mengelola satu hektare. Dengan demikian, masyarakat mendapat penghasilan, pemilik lahan tetap diuntungkan, dan daerah menjadi lebih produktif,” paparnya.
Iyos juga menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga honorer, yang menurutnya selama ini kurang mendapat perhatian.
“Banyak honorer yang sudah mengabdi puluhan tahun tetapi masih kesulitan ekonomi. Kita akan perjuangkan mereka menjadi ASN, baik P3K maupun PNS, dan meningkatkan gaji mereka, termasuk untuk RT, RW, guru PAUD, dan guru ngaji,” tegasnya.
Selain itu, ia mengungkapkan rencana pemberdayaan generasi milenial melalui pelatihan digital, pengembangan ekonomi kreatif, dan pembangunan hub center. “Milenial Sukabumi akan mendapatkan ruang untuk mengembangkan potensi dan berekspresi,” katanya.
Di akhir debat, Iyos mengajak masyarakat Sukabumi untuk menggunakan hak pilih dengan bijak. “Harapannya, masyarakat dapat menilai program yang kami tawarkan. Kami yakin ada pergeseran dukungan berdasarkan debat ini,” ujarnya.
Ia juga membacakan pantun khas Sukabumi:
“Takokak daun sakekok, asikkk!
Daun kelewih di Paku Haji, asikkk!
Barudak ulah carekcok, asikkk!
Yuh urang pilih nomor hiji!”tutup iyos dengan pantunnya