Ikut Seleksi Paskibra HUT Kemerdekaan RI Siswi SMAN I Cisaat Sukabumi Meninggal Dunia

Seorang siswi kelas 10 SMAN I Cisaat, Kabupaten Sukabumi, meninggal dunia ketika ikut tahapan seleksi calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Kabupaten Sukabumi untuk upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus 2024 nanti.
Almarhumah Kayla Nur Syifa saat diibawa ke mobil ambulance

BERITAUSUKABUMI.COM-Kayla Nur Syifa Binti Cecep Suryana, seorang siswi kelas 10 SMAN I Cisaat, Kabupaten Sukabumi, meninggal dunia ketika ikut tahapan seleksi calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Kabupaten Sukabumi untuk upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus 2024 nanti.

Informasi yang berhasil dihimpun,Kayla Nur Syifa meninggal dunia saat mengikuti tahapan seleksi di Lapangan alun-alun Cangehgar, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi pada Jum’at (19/4/2024).

Dikonfirmasi BERITAUSUKABUMI.COM, Kepala Kesbangpol Kabupaten Sukabumi, Tri Romadhono membenarkan meninggalnyaKayla Nur Syifa  yang ikut tahapan seleksi calon Paskibraka tingkat Kabupaten Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Tri Romadhono menjelaskan saat test kesehatan awal, kondisi kesehatan siswi SMAN I Cisaat dinyatakan dalam kondisi sehat dan dinyatakan lolos untuk mengikuti tahapan seleksi berikutnya.

“Hasil test kesehatan awal bagus dan dinyatakan lolos. Kemudian pada tahap kedua hari kamis kemarin, yaitu parade sifatnya baris berbaris. Hasilnya bagus, dinilai oleh panitia, kemudian lolos dan sekarang waktunya tes samapta,”ungkap Tri Romadhono, Jumat (19/4/2024).

Sebelum test dilakukan, panitia sudah melakukan aturan sesuai SOP, yakni diawali dengan sarapan bagi peserta seleksi, kemudian para peserta dibariskan dari GOR menuju lapangan Cangehgar untuk pelaksanaan tes kesamaptaan.

“Termasuk sebelum lari test Samapta semua peserta di cek terlebih dahulu kesehatannya, mulai dari detak jantung dan lainnya. Hasilnya tidak ada keluhan yah, kemudian almarhum lari bersama peserta yang lain,”ungkapnya.

Namun setelah 12 menit, sambung Tri, almarhum terlihat mempunyai keluhan namun tidak di sampaikan kepada panitia, karena mungkin ada keinginan yang kuat untuk terus ikut.

Selanjutnya almarhum dibawa ke rumah sakit terdekat. Namun tak lama kemudian, almarhum menghembuskan nafas terakhirnya.

“Entah kelelahan atau bagaimana almarhum kemudian pingsan terus kejang-kejang. Sebelum meninggal sempata ditangani tim medis karena kita selalu didampingi medis ya, dalam setiap tahapan-tahapan seleksi,”tandasnya.


Reporter : A. Nanan (Kontributor)

Editor : Irwan Kurniawan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *