beritausukabumi.com-Sejarah Yakuza dimulai pada awal tahun 1612, ketika orang-orang yang dikenal sebagai kabuki-mono (“orang gila”), mulai menarik perhatian para pejabat setempat.
Mulai dari Pakaian dan potongan rambut serta perilaku mereka yang aneh, mereka juga membawa pedang yang panjang, di mana gaya tersebut membuat mereka cukup nyentrik.
Kabuki-mono membuat kebiasaan untuk memusuhi dan meneror siapa pun di waktu luang mereka, bahkan sampai menusuk seseorang hanya untuk kesenangan belaka.
Para kabuki-mono adalah samurai eksentrik, membuat nama-nama yang aneh untuk kelompok mereka dan banyak berbicara dalam bahasa gaul.
Loyalitas mereka satu sama lain sangat luar biasa. Mereka akan saling melindungi dari ancaman apa pun, termasuk terhadap keluarga mereka sendiri. Kenyataannya, kabuki-mono adalah pelayan shogun, dan juga mengambil nama hatamoto-yakko (“Hamba shogun”).
Yakuza adalah lembaga kriminal tertua di dunia. Kelompok ini menjunjung tinggi beragam aturan menyangkut kehormatan, tradisi, ritual, dan simbol yang menjadikan mereka unik.
Hal inilah yang menjadikan Yakuza berbeda dengan jaringan kriminal lain seperti kartel Amerika Latin atau mafia Italia dan Rusia.
Yakuza terdiri dari 25 serikat atau “keluarga”, termasuk tiga serikat utama.
Serikat-serikat ini menjadi tempat bernaung ratusan subkelompok melalui aturan hierarki yang ketat.
Lahir lebih dari empat abad yang lalu di Jepang dari para penguasa feodal dan samurai, yakuza menikmati masa keemasannya antara era 1960-an dan 1980-an.
Saat itu, jumlah anggotanya lebih dari 180.000 orang.
Stagnasi tradisi yakuza di tengah kemajuan zaman, serta tindakan penegakan hukum oleh aparat keamanan, telah mengurangi jumlah anggotanya menjadi sekitar 10.000 orang, belum termasuk non-anggota dan partisan.
sumber : dari berbagai sumber