BERITAUSUKABUMI.COM-Ikeu Darmiyati (35 tahun) seorang ibu rumah tangga asal Desa Cikahuripan RT 03/03 Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi, dianiaya anak kandungnya sendiri dengan cara wajahnya dicakar, rambutnya dijambak dan kepalanya sempat dibenturkan pada Rabu 18 Agustus 2021.
Ikeu dianiaya anak kandungnya sendiri bernama Toher Hamidi (17 tahun), anak kandung buah dari pernikahan keduanya dengan seorang pria asal Jordania.
Dihubungi BERITASUKABUMI.COM, dengan suara terbata-bata, Ikeu menceritakan kronologis dirinya dianiaya anaknya tersebut.
Menurut Ikeu, kejadian penganiayaan terjadi sekitar pukul 13.00 WIB siang. Pemantik amarah hingga anaknya berlaku durhaka terhadapnya itu dipicu lantaran Ikeu kerap meminta Toher untuk tidak lagi bepergian dari rumah sampai berhari-hari.
“Tadi dia pulang, saya tanya dari mana. Terus saya nasehatin agar jangan pergi main keluar rumah sampai nginap di rumah teman. Sebagai orangtua tentu saya khawatir terjadi apa-apa terhadap anak saya yang kalau pergi dari rumah suka berhari-hari lamanya,”ungkap Ikeu.
Ketika Ikeu meminta Toher tidak lagi pergi main dan sempat mengingatkan anaknya itu untuk tinggal di rumah bersama dirinya. Anaknya ungkap Ikeu malah menanyakan paket behel gigi yang sebelumnya Toher pesan dari online.
Saat itu Ikeu pun siap memberikan behel gigi yang telah diorder Toher, tapi dengan syarat Toher tidak main lagi ke rumah temannya di daerah Cimarujung Cimaja.
Nah, diduga kesal dengan syarat dari Ikeu, anak pertama dari suami berdarah negara Jordania itu malah menyerang, mencakar wajah, mencambak rambut dan sempat membenturkan kepala Ikeu ke dinding.
“Saya hanya meminta dia tidak pergi lagi, saya di rumah sendirian, saya sayang dia tapi kenapa dia ke saya malah menganiaya,”terang Ikeu tersedu sedih.
Kejadian kekerasan yang dilakukan anaknya inipun lanjut Ikeu sudah kali kedua dialaminya. Karena sudah cape menghadapi kelakukan anaknya itu, Ikeu berencana akan melaporkan Toher ke pihak kepolisian.
“Saya akan laporkan kelakukan dia terhadap saya ke polisi supaya dididik. Saya sudah cape menghadapinya,”tukasnya.
penulis : Yoga Firdaus
editor : Irwan Kurniawan