Diskominfo Kota Sukabumi Sebut Dari 119 Aplikasi Hanya 30 Persen yang Aktif

Kepala Diskominfo Kota Sukabumi, Rahmat Sukandar (foto:dokpimkotsi)

BERITAUSUKABUMI.COM-Bertempat di Restauran Roemah Om Sinyo Kota Sukabumi, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Sukabumi menggelar Forum Perangkat Daerah pada Selasa, (25/2/2025).

Dalam sambutannya, Kepala Diskominfo Kota Sukabumi, Rahmat Sukandar, memaparkan bahwa instansinya menangani tiga urusan utama komunikasi dan informatika, statistik, serta persandian.

Rahmat juga menyoroti efisiensi anggaran dalam layanan digital. Dari 119 aplikasi yang dimiliki Kota Sukabumi, hanya 30 persen yang aktif digunakan. Oleh karena itu, akan dikembangkan satu layanan digital terpadu yang lebih efektif.

Selain itu, rencana penerapan internet satu pintu akan segera diwujudkan. Langkah ini bertujuan untuk menghemat anggaran hingga Rp1 miliar per tahun dengan mengendalikan bandwidth secara terpusat. Program ini ditargetkan terealisasi pada 2026.

“Kami juga ingin menerapkan konsep satu tiang bersama untuk penyedia internet. Jika dikelola dengan baik, ini tidak hanya akan meningkatkan efisiensi, tetapi juga menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD),” jelas Rahmat.

Rahmat juga memaparkan Transformasi digital dalam pemerintahan yang terus didorong melalui berbagai platform seperti website, aplikasi, dan radio, sejalan dengan implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan Smart City.

Transformasi digital dalam pemerintahan terus didorong melalui berbagai platform seperti website, aplikasi, dan radio, sejalan dengan implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan Smart City.

“SPBE sudah menjadi indikator utama dalam penilaian kinerja pemerintahan. Saat ini, indeks SPBE Kota Sukabumi mencapai 3,79 dari skala 5, sedangkan indeks Smart City berada di angka 3,13.,”ujarnya.

“Kita juga mendapatkan penghargaan sebagai Kota Informatif dalam keterbukaan informasi publik, serta menjadi yang terbaik di Jawa Barat dalam kategori Media Pemerintah dan Saber Hoaks,” sambung Rahmat.

Namun, tantangan masih ada, terutama dalam meningkatkan daya tarik media sosial pemerintah agar lebih diminati oleh masyarakat.

“Kita harus memastikan bahwa media yang dikelola pemerintah dapat menjadi rujukan bagi warga. Kolaborasi menjadi kunci karena masing-masing kita memiliki keterbatasan. Oleh karena itu, sinergi menuju satu arah yang sama sangat penting,” tambahnya.

Acara ini dibuka oleh Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, dan dihadiri oleh Penjabat Sekda Kota Sukabumi, M. Hasan Asari, Plh Asisten Daerah 3 Olga Pragosta, Anggota DPRD Kota Sukabumi Iyus Yusuf, Staf Ahli Endah Aruni, serta perwakilan wartawan, akademisi, penyedia layanan internet, dan komunitas informasi masyarakat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *