BERITAUSUKABUMI.COM-Mak Iyom (55 tahun) penjual keliling gula merah asal Kecamatan Cicantayan Kabupaten Sukabumi, dijemput tim Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dedi Mulyadi, di rumahnya di Desa Manggis Kecamatan Cicantayan, Sabtu 7 Agustus 2021 pagi.
Setelah dijemput, Mak Iyom langsung diantar ke Subang, tepatnya dibawa ke kediaman pribadi Dedi Mulyadi di Sukadaya Sukasari Kecamatan Dawuan Kabupaten Subang.
“Iya Sabtu kemarin pagi Mak Iyom dijemput oleh kami di rumahnya untuk bertemu Kang Dedi. Dijemput atas permintaan Kang Dedi Mulyadi setelah Kang Dedi mengetahui dari pemberitaan Mak Iyom di media,”kata Prasetya Hermawan, salah seorang tim Dedi Mulyadi dikonfirmasi BERITAUSUKABUMI.COM, Minggu 8 Agustus 2021.
Sebenarnya Kang Dedi ujar Prasetya Hermawan berniat akan datang langsung ke rumah Mak Iyom di Desa Cimanggis Kecamatan Cicantayan. Namun, karena kesibukan dan jadwal yang cukup padat, akhirnya berinisiatif menjemput Mak Iyom di rumahnya.
“Pas kami jemput, Mak Iyom awalnya kaget, tapi pas kami jelaskan, Mak Iyom akhirnya mau dan terlihat bahagia. Di perjalanan pun kami manjakan Mak Iyom, ya itung-itung sambil jalan-jalan rekreasi membahagiakan Mak Iyom,”tuturnya.
Artiket Terkait :
- Pengakuan dan Fakta yang Berkembang Pasca Aksi Palak Gula Merah Mak Iyom Cicantayan
- Tak Pakai Masker, Gula Merah Seorang Nenek di Cicantayan Sukabumi Dipalak Oknum Satpol PP
Karena perjalanan antara Sukabumi dan Subang cukup jauh. Mak Iyom dan Dedi Mulyadi baru bisa bertemu sekitar pukul 18. 00 WIB petang atau jelang maghrib. Dedi Mulyadi ungkap Prasetya menyambut hangat Mak Iyom. Dalam pertemuan itu, Mak Iyom sempat menceritakan kejadian yang menimpa dirinya kepada Dedi Mulyadi.
“Mak Iyom bilang ke Kang Dedi, dagangannya diambil oleh petugas, tapi Mak Iyom tidak tahu itu petugas dari mana, hanya berseragam dan ada 15 orang pakai motor,”ujar Prasetya menceritakan obrolan Mak Iyom dan Kang Dedi.
Dedi Mulyadi lanjut Prasetya tidak terlalu banyak bertanya lebih dalam soal oknum petugas yang diceritakan Mak Iyom.”Kalau soal itu bukan kapasitas Kang Dedi, Kang Dedi hanya ingin tahu saja, selebihnya Kang Dedi memang sudah terbiasa membantu dan bersimpati kepada warga yang kurang mampu,”jelasnya.
Saat di rumah Dedi Mulyadi lanjut Prasetya, Mak Iyom membawa kurang lebih 20 bungkus gula merah atau gula aren. Gula merah yang dibawa Mak Iyom pun diborong Dedi Mulyadi.
“Selain membeli semua gula merah Mak Iyom, Kang Dedi juga memberi uang kadeudeuh ke Mak Iyom. Saya tidak tahu berapa jumlahnya tapi yang pasti itu bentuk kepedulian Kang Dedi ke Mak Iyom. Kang Dedi juga memberi semangat ke Mak Iyom,”tandasnya.
Pertemuan Mak Iyom dan Dedi Mulyadi di posting di akun jejaring medsos @Kang Dedi Mulyadi, Minggu 8 Agustus 2021.
“Mendengarkan cerita dari Mak Iyom. Dia ditegur oknum saat berjualan tak pakai masker dan diminta menunjukan KTP. Akibat tidak membawa KTP, seorang oknum meminta lima paket gula aren dagangannya untuk dibawa pulang. Kemudian, Mak Iyom dibolehkan untuk pergi. Mak Iyom tampak ikhlas meskipun barang dagangannya dirampas. Dia berprasangka baik kepada oknum itu, karena memang minum kopi gula aren sangat enak di pagi hari. Semoga sehat selalu,”tulis di akun @Kang Dedi Mulyadi.
Kejadian pemalakan gula merah yang dialami Mak Iyom memang menarik perhatian dan simpati publik. Bagaimana tidak, hanya gegara tidak memakai masker dan tidak membawa ketika keliling jualan gula merah. Mak Iyom ditegur dan gula merah dagangan dipalak oleh oknum yang sampai saat ini masih misterius.
Terlebih, saat kali pertama peristiwa pemalakan oknum kepada Mak Iyom muncul ke publik yang diposting pemilik akun instagram @vera.prima dengan menandai dan direpost akun medsos @sukabumitoday, Pemerintah Kecamatan Cicantayan dan Satpol PP Kabupaten Sukabumi sempat sibuk klarifikasi. Ini sebab, dalam postingan @vera.prima menyebut nama lembaga satpol pp.
Setelah pihak Kecamatan Cicantayan dan pihak terkait memburu sumber kroscek lapangan, postingan yang menyebut oknum pemalak gula merah Mak Iyom dari satpol pp, akhirnya postingan di akun @vera.prima dan @sukabumitoday langsung dihapus.
“Kami sudah mengecek semua data dan tidak ditemukan adanya razia di wilayah Kecamatan Cicantayan berjumlah 15 orang dengan memakai seragam dan menggunakan sepeda motor. Kalau pun ada razia, itu dilakukan di depan Kantor Kecamatan Cicantayan dan hanya oleh dua orang petugas Satpol PP,”tegas Camat Cicantayan Sendi Apriandi seraya memastikan setelah cek lapangan, informasi pemalak Mak Iyom dari oknum satpol pp itu hoaks, Jumat 6 Agustus 2021.
editor : Irwan Kurniawan