beritausukabumi.com-Anggota Komisi I DPR RI asal Kota Sukabumi, Desy Ratnasari dan Penjabat Walikota Sukabumi, Kusmana Hartadji membahas upaya penanganan bencana banjir yang pekan lalu melanda sejumlah wilayah di Kota Sukabumi, di Balai Kota Sukabumi, belum lama ini.
Usai pertemuan Desy Ratnasari, mengharapkan kedepannya setiap potensi bencana bisa diminimalisir dengan mengandalkan kolaborasi antara pemerintah dengan masyarakat.
“Pak Pj sudah menyampaikan apa yang terjadi, mitigasi dan antisipasinya, termasuk bantuan yang diberikan kepada masyarakat, semoga nanti kedepannya karena inimah siklus rutin, tong nyalahkeun ka alam lah, apa yang bisa kita lakukan sebagai pimpinan, masyarakat berkolaborasi supaya tidak terjadi lagi atau meminimalisir,”beber Desy Ratnasari
Dalam kesempatan itu, Kusmana Hartadji memaparkan sejumlah upaya yang telah dilakukan untuk menangani bencana banjir yang terjadi pada 5 November 2024 lalu itu.
Upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kota Sukabyumi itu antara lain seperti melakukan evakuasi terhadap warga terdampak bencana dalam waktu kurang dari 12 jam. Membersihkan sungai maupun drainase yang tersumbat tumpukan sampah sehingga mengakibatkan banjir limpasan.
Selain itu Pemerintah Kota Sukabumi telah menurunkan tenaga kesehatan untuk membantu warga terdampak bencana serta mendirikan pula posko darurat becana di tujuh kecamatan.
Dampak kerugian akibat bencana banjir limpasan di Kota Sukabumi terbilang fantastis. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, mencatat akibat banjir limpasan tersebut menelan kerugian kurang lebih Rp552.520.000 juta.
Jika dirinci nilai kerugian tersebut ada di Kecamatan Cikole, Rp14.200.000, Kecamatan Gunungpuyuh, Rp100.500.000, di Kecamatan Baros Rp69.000.000, di Kecamatan Cibeureum Rp131.250.000 dan di Kecamatan Citamiang Rp237.570.000.
“Kerugian terbesar berada di Kecamatan Citamiang yang mencapai Rp237.570.000,”kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik, Selasa (12/11/2024).