Baru Dua Orang di Sukabumi Mengeluh Usai Divaksin COVID-19

BERITAUSUKABUMI.com-Dede Eka Makmur (53), Ketua RT 01/01 Kelurahan Sukakarya Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi, dan Susan Antela (31) guru honorer asal Kampung Talaga Desa Cicadas Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi menjadi orang di Sukabumi yang mengeluh sakit pasca divaksin COVID-19.

Lina (51), istri Dede Eka, menceritakan kondisi yang dialami suaminya saat ini usai divaksin COVID-19. Menurut pengakuan Lina, efek vaksinasi tahap pertama pada suaminya sempat dirasakan, namun efeknya tak seberapa. Hanya setelah disuntik tahap dua, badan suaminya menjadi drop, badan lemas, meriang panas dingin.

“Waktu itu, saya bergegas menghubungi layanan Sigap dari Puskesmas setempat dan diberikan obat. Lantaran tidak ada perkembangan sehingga dirujuk ke rumah sakit RSUD R Syamsudin SH,”ujar Lina seperti dikutip dari jurnalsukabumi.com, Kamis (29/4/21).

Bacaan Lainnya

Selama lima hari suaminya itu ungkap Lina sempat dirawat di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi menggunakan BPJS yang ditanggung oleh pemerintah.”Nah, usai dirawat dan dipulangkan. Kini, kondisi suami saya sangat memprihatinkan terbujur kaku di ranjang tempat tidur,” ucapnya.

Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi, dr. Wahyu Handriana mengatakan, untuk menentukan ada dan tidaknya efek pasca divaksin itu kewenangannya di ranah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

KLIK JUGA :

“Tapi, kalau menurut kacamata saya sebagai dokter, melihat kasus ini antara vaksinasi dengan penyakit asam urat dan asam lambung sepertinya kejauhan,” terangnya.

Karena, biasanya awal akan divaksin kemungkinan pasien tersebut mempunyai rasa ketakutan sehingga terjadi peningkatan asam lambung.

“Secara teoritis juga tidak akan ada peningkatan setelah dilakukan vaksinasi. Ya, yang jelas untuk memastikan akibat vaksin atau bukan itu ada di KIPI,” tandasnya.

Terpisah, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi melalui Kepala Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Cisolok, Heri Suherman memastikan pelayanan kesehatan terhadap Susan Antela (31) guru honorer asal Kampung Talaga Desa Cicadas Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi yang mengalami berbagai gejala penyakit usai divaksin terus dilakukan.

Guru honor kelahiran Sukabumi 07 Juli 1989 itu kini hanya bisa pasrah menghabiskan kesehariannya berbaring di tempat tidur lantaran penglihatan yang buram serta kelumpuhan setelah divaksin tahap dua pada 31 Maret 2021 lalu.

“Kami akan terus mengawasi sesuai aturan yang berlaku, terutama yang berhubungan dengan rujukan akan mempermudah. Utamanya, sesuai harapan yang diinginkan pasien harus sehat lagi,” kata Heri Suherman.

Dari hasil kunjungan ke rumah Susan kata Heri, kondisi Susan sudah mulai membaik setelah menjalani perawatan medis selama 23 hari di rumah sakit Hasan Sadikin Bandung. Terlebih, sudah mulai bisa berbicara walaupun masih terlihat lemas dan belum bisa bergerak seperti sedia kala.

“Harapan yang kita inginkan, Ibu Susan harus sehat lagi, hanya mungkin tahap demi tahap mengikuti aturan sesuai pihak rumah sakit,” imbuhnya.

Ketua Pokja KIPI Kabupaten Sukabumi, Eni Rahmawati mengatakan, sampai hari ini belum mendapat tembusan laporan dari Komisariat daerah (Komda) maupun Komisariat Nasional (Komnas) KIPI mengenai hasil investigasi dari para ahli itu.

“Karena biasanya kalau sudah selesai investigasi langsung mengeluarkan pers liris atau laporan. Berhubungan dengan vaksinasi saya juga belum tahu, apakah ini ada hubungannya dengan vaksin atau tidak,” tandasnya.


editor : Rikat Elang Perkasa

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *