Apa Itu VAR, Alat yang Anulir Timnas U-23 Indonesia Lawan Uzbekistan

Wasit Melihat Rekaman VAR (Vidio Assistant Referee)
Wasit Melihat Rekaman VAR (Vidio Assistant Referee)

BERITAUSUKABUMI.COM– VAR (video assistant referee) adalah tambahan yang relatif baru dalam dunia sepak bola. Penggunaan bantuan teknologi video untuk memberi sudut pandang yang lebih ideal kepada wasit yang berada di dalam lapangan. Terdapat beberapa kejadian khusus yang dapat dipantau oleh VAR.

Secara prinsip, wasit VAR berada di dalam ruangan khusus dengan beberapa layar yang digunakan untuk memantau kondisi di dalam lapangan dengan beberapa sudut pandang yang berbeda.

Berikut adalah definisi dari VAR, sejarah, dan apa yang dapat terjadi di dalam lapangan yang dapat membuat wasit mendapat bantuan darinya.

Bacaan Lainnya

Baca Juga:

Apa Itu VAR?
VAR adalah wasit yang berada dalam ruangan untuk meninjau keputusan yang diambil atau tidak diambil wasit di dalam lapangan. Penggunaan VAR diterapkan setelah melalui beberapa tahap uji coba, mulai dari uji coba internal hingga kompetisi tingkat tinggi seperti Piala Dunia Antar Klub, Piala Dunia, sebelum masuk ke kompetisi domestik dan interkontinental di seluruh dunia.

Walau sudah digunakan pada Piala Dunia 2018 di Rusia, VAR pertama kali masuk dalam daftar peraturan sepak bola yang dibuat oleh IFAB (Asosiasi Internasional Sepak Bola) pada 2021. VAR digunakan dengan prinsip “gangguan minimal untuk keuntungan maksimal”.

VAR digunakan untuk kesalahan yang jelas (clear and obvious) serta kesalahan yang tidak dilihat oleh wasit sehingga dapat dikoreksi.

Sejarah VAR
VAR sebagai konsep sudah mulai diperbincangkan pada periode awal 2010an. KNVB (Asosiasi Sepak Bola Belanda) menjadi salah satu sosok terdepan yang mulai melakukan uji coba. Eredivisie (divisi sepak bola teratas di Belanda) mulai melakukan uji coba VAR pada musim 2012/13.

KNVB kemudian mengajukan proposal untuk melakukan uji coba lebih lanjut kepada IFAB. Proposal tersebut mendapat halangan yang signifikan dari Sepp Blatter, yang saat itu menjabat sebagai Presiden FIFA. Tetapi pengungkapan skandal korupsi membuat Blatter kehilangan jabatannya pada 2015, dan membuka jalan bagi uji coba VAR.

Penggunaan dan uji coba VAR digunakan di beberapa tingkat kompetisi, mulai dari uji coba hingga profesional, pada 2016 hingga 2017. Saat itu penggunaan VAR masih bersifat terbatas dan belum masuk dalam peraturan resmi FIFA.

Bundesliga (Jerman) dan Serie A (Italia) menjadi dua dari lima kompetisi besar di Eropa yang menggunakan VAR pada 2017. Inggris mengikuti jejak pada kompetisi Piala FA 2017/18. Langkah ini dilanjutkan di Liga Champions pada musim 2018/19, Liga Inggris 2019/20, dan kompetisi lainnya.

Baca Juga:

Kritik terhadap VAR
Sistem apapun di dalam sepak bola tidak luput dari kritik, tak terkecuali VAR. Secara umum, kritik terhadap VAR umumnya disampaikan terkait waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan, kurangnya komunikasi kepada penonton (terutama di dalam stadion), serta perubahan keputusan dengan margin yang sangat tipis.

VAR masih akan terus berkembang dalam beberapa tahun mendatang. Hal yang patut diperhatikan adalah perkembangan teknologi yang memungkinkan untuk meningkatkan akurasi dalam pengambilan keputusan offside.

Komunikasi antara wasit di dalam lapangan dan dalam ruangan juga sering mendapat sorotan. Terdapat dorongan untuk membuka percakapan antara wasit kepada publik.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *