BERITAUSUKABUMI.COM-Ustadz Encep Jaenal Mutaqim (33 tahun) yang diisukan dalam pesan suara berantai telah mengaku-ngaku sebagai wali Alloh, membantah keras isu tersebut.
Dari keterangan bantahan lewat videonya, warga Cipeundeuy Leuwi Cagak Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi ini membantah narasi dalam pesan suara itu.
Ia mengatakan tidak mengaku sebagai Wali Allah apalagi sampai mengajarkan ajaran paham atau sesat yang tidak sesuai syariat agama Islam.
“Adapun berita yang tersebar itu adalah hoaks, tidak benar. Demikian pernyataan klarifikasi ini saya sampaikan dalam keadaan sadar sehat jasmani dan rohani, serta tanpa paksaan dari pihak mana pun,” katanya, Kamis 20 September 2021 malam.
Sementara Ustaz Samsul yang namanya disebut dalam pesan suara tersebut mengatakan foto yang tersebar merupakan momen istigasah yang digelar kurang lebih sepekan lalu di Pesantren Nurul Ikhlas di Kampung Leuwi Cagak RT 05/02 Desa Cipeundeuy.
“Itu hoaks, acara itu acara istigasah sudah kira-kira satu minggu lebih. Kami dan kepala desa serta Polsek Surade sudah datang dan bertemu dengan Ustaz Encep untuk meminta penjelasan,” ujar Ustadz Samsul.
Kepala Desa Cipeundeuy, Kecamatan Surade, Bakang Anwar As’adi mengatakan seluruh narasi yang termuat dalam pesan suara itu tidak benar. Ia pun mengaku sudah mengonfirmasi hal ini ke Ustaz Encep dan anggota Kepolisian Sektor Surade pada Kamis, 30 September 2021 malam. “Tidak ngaku-ngaku wali. Itu fitnah dan berita hoaks. Adapun penyebar hoaks-nya lagi dalam penelusuran,” ungkap Bakang dikutip sukabumiupdate.com, Jumat, 1 Oktober 2021.
Sebelumnya, beredar lewat audio perpesanan whatsApp, Ustadz Encep disebut-sebut telah mengaku sebagai waliyulloh.
Belum diketahui secara pasti identitas orang pembuat narasi audio yang menyebut Encep mengaku Wali Alloh.
Selain disorot karena ngaku-ngaku wali, yang sangat mencolok dari perilaku Encep adalah ketika dirinya selalu dalam keadaan setengah telanjang dada atau tidak pernah pakai pakaian sebagaimana mestinya.
Selain itu, para pengikut atau santri yang mempercayai Encep sebagai Wali Alloh, sudah mulai meninggalkan kebiasaan belajar ilmu agama atau mengaji, tapi lebih memperdalam amalan aurad dengan memegang tasbih, karena dengan begitu sudah dijamin masuk surga.
“Harus diinvestigasi benar tidaknya dia ngaku wali, dan kami pihak MUI Kabupaten Sukabumi sedang laporan dari MUI Kecamatan Surade,”kata Wakil Ketua Umum MUI Kabupaten Sukabumi, H.UK Anwarudin dikonfirmasi BERITAUSUKABUMI.COM, Jumat 1 Oktober 2021.
Meski bisa saja dilakukan investagasi dan ada kajian secara syar,i dan kultural. Namun H.Uka cenderungan pengakuan Encep yang mengaku sebagai wali itumerupakan kebohongan.
“Secara syar’i juga tidak dibenarkan ngaku-ngaku wali. Jangankan ngaku wali, ngaku-ngaku sendiri sebagai kyai itu juga sudah batal. Pemberian gelar wali dan lainnya itu hakikatnya dari Alloh dan itu rahasia Alloh tidak bisa ngaku-ngaku wali Alloh atas kehendak ngaku sendiri,”ungkapnya.
editor : Irwan Kurniawan