Ini Reaksi Cawabup Sukabumi H.Andreas Saat Diserang Isu SARA

Calon Wakil Bupati (Cawabup) Sukabumi Nomor Urut 2. H.Andreas diserang isu SARA atau Suku Agama Ras Antar Golongan di media sosial. H. Andreas diserang isu SARA di media sosial oleh akun-akun bot dan tidak jelas pemiliknya yang mempersoalkan asal usul latar belakang suku dan agama H.Andreas sebelumnya.
H.Andreas saat menunaikan ibadah haji beberapa tahun lalu (ist)

beritausukabumi.com-Calon Wakil Bupati (Cawabup) Sukabumi Nomor Urut 2. H.Andreas diserang isu SARA atau Suku Agama Ras Antar Golongan di media sosial.

H. Andreas diserang isu SARA di media sosial oleh akun-akun bot tidak jelas  yang mempersoalkan asal usul latar belakang suku dan agama H.Andreas sebelumnya.

Akun tersebut membuat narasi bahwa suku dan agama tertentu dilarang untuk menjadi seorang pemimpin di Kabupaten Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Menanggapi hal itu H. Andreas bereaksi dingin. H. Andreas tidak begitu peduli dengan isu SARA yang dialamatkan terhadap dirinya.

“Dan untuk hal ini dan lainnya saya akan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah SWT yang maha lebih mengetahui. Allah SWT lebih mengetahui jalan terbaik,”ungkap H.Andreas dalam rilis yang publis oleh tim pemenangannya Sabtu (9/11/2024).

Dengan isu SARA yang menyerangnya, justru dari awal saat dirinya mulai terjun ke dunia politik, isu apapun termasuk isu SARA adalah konsekwensi yang harus dihadapi.

“Saya menyadari bahwa keputusan saya untuk terjun ke dunia politik memunculkan berbagai pertanyaan dan pendapat, baik yang pro maupun kontra. Namun, niat saya semata-mata hanya ingin memberikan kontribusi yang terbaik bagi masyarakat,”ungkap H.Andreas.

Informasi singkat menyebutkan, sebelum memutuskan masuk Islam atau mualaf, H.Andreas merupakan penganut agama Konghucu. Sekira Tahun 2015 lalu, H.Andreas mendapat hidayah dengan masuk Islam.

Kartu Tanda Penduduk (KTP) Andreas (ist)

Dalam kartu tanda penduduk (KTP) pun, status agama H.Andreas sudah berganti jadi beragama Islam.

Latar belakang suku dan nenek moyang H.Andreas sendiri adalah keturunan Tionghoa. Namun keluarga besar H.Andreas sudah cukup lama jadi WNI dan sendiri lahir di Indonesia tepatnya di Bogor pada 18 Oktober 1982.

Setelah memutuskan masuk Islam, H.Andreas banyak berkecimpung dalam kegiatan sosial keagamaan, termasuk aktif di organisasi Nahdatul Ulama (NU).

Sejak masuk Islam,  untuk memperdalam aqidah dan pengetahuannya terhadap Islam, H.Andreas juga banyak membaca dan belajar memperdalam Islam kepada ulama-ulama yang ia kenal.

Dengan propesinya sebagai pengusaha properti, H.Andreas juga dikenal sebagai seorang dermawan yang rutin membagikan sedekah kepada orang yang kuran mampu.

“Saya percaya bahwa setiap individu memiliki potensi untuk membuat perubahan positif terutama di kabupaten Sukabumi ini,”terangnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *